Sentimen-Sentimen Ini Bisa Bikin Pasar Goyang Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini menguat 0,54% ke level 6.072,51. Untuk sepekan ke depan, aroma moneter dan pandemi bakal menjadi sentimen mayor yang menggerakkan pasar di dunia, termasuk Indonesia.

Sepanjang pekan depan, beberapa data dan agenda nasional dan global telah menanti. Beberapa indikator ekonomi dari AS kemungkinan meniupkan aroma kecemasan, sehingga pelaku pasar perlu bermain lebih aman. Harga komoditas pun berpeluang bergejolak.

Sentimen pertama yang menerpa pasar pekan depan adalah pertemuan forum OPEC+ yang mendadak digelar secara virtual pada Minggu malam ini, untuk memutuskan nasib penambahan produksi minyak hingga 2 juta barel per hari (bph).


OPEC+ terdiri dari negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), Rusia dan sekutunya. Mereka tahun lalu sepakat memangkas produksi minyak 9,7 juta barel/hari hingga akhir 2022, tetapi kini faktanya hanya di angka 5,8 juta bph karena perekonomian mulai dibuka dan permintaan minyak dunia meningkat.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang sempat berseteru terkait besaran produksi minyak yang akan dinaikkan (setidaknya 2 juta bph), dikabarkan mencapai titik temu dengan membiarkan jatah pemangkasan UEA menjadi 3,65 juta bph, dari sebelumnya 3,168 juta bph.

Jika kesepakatan dicapai untuk menggelontorkan 2 juta bph minyak tambahan ke pasar dunia, maka koreksi harga minyak dunia akan terjadi pada Senin, yang akan berujung pada koreksi saham-saham minyak dan gas.

Pada Selasa, bursa nasional akan libur memperingati Hari Raya Idul Adha. Namun, pelaku pasar harus tetap memasang telinga terhadap sentimen kedua, yakni pengumuman berlanjut-tidaknya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kementerian Kesehatan menyatakan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 44.721 atau menurun dibandingkan dengan penambahan kasus kemarin sebanyak 51.952 kasus. Dengan demikian, akumulasi kasus positif secara nasional mencapai 2.877.476.

Jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 29.264 orang, sehingga secara akumulasi tingkat kesembuhan dialami oleh 2.261.658 orang. Angka kematian pun relatif flat, sebanyak 1.093 jiwa, dibandingkan dengan angka kematian kemarin sebanyak 1.091 jiwa.

Artinya, PPKM Darurat belum efektif menekan penyebaran virus Corona, karena target kasus baru Covid-19 yang dipatok pemerintah sebanyak 10.000/hari masih jauh panggang dari api. Pandemi masih belum terkendali!

0 Response to "Sentimen-Sentimen Ini Bisa Bikin Pasar Goyang Pekan Depan"

Post a Comment