Kejumudan Politik Poknas Organisasi Kepemudaan Harus Punya Visi

VIVA â€" Kondisi politik kekuasaan yang saat ini direfleksikan dengan orientasi tertentu berimbas terhadap kejumudan politik hingga marak perilaku korupsi. Hal ini jadi keprihatinan dengan harapan organisasi kepemudaan semestinya bisa berperan dalam persoalan ini.

Demikian disampaikan Presiden Perserikatan Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Poknas), Muhammad Ryano Panjaitan. Ia mengatakan politik kekuasaan saat ini masih punya mazhab yang justru jadi beri efek negatif bagi masa depan politik.

"Harus kita akui telah melahirkan berbagai praktik yang justru merugikan masa depan politik itu sendiri. Korupsi, oligarki, dan kejumudan politik yang semakin menjauhkan kita semua dari tujuan-tujuan Pancasila," kata MRP, sapaan akrabnya, dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 2 Oktober 2021.

Presiden Poknas, Muhammad Ryano Panjaitan (MRP) Photo :
  • Istimewa/Poknas
  • Presiden Poknas, Muhammad Ryano Panjaitan (MRP)

    Dia mengingatkan dalam konferensi nasional ke-2, Poknas punya agenda utama penting dalam memilih ketua umum periode berikutnya. Maka itu, ia menekankan beberapa gagasan yang mesti jadi perhatian pihaknya yakni kontribusi terhadap demokrasi, memperjuangkan transformasi politik kesejahtaraan, dan kemajuan pemuda.

    MRP menjelaskan transformasi menuju politik kesejahteraan didasarkan atas beberapa hal. Pertama, politik kekuasaan yang dominan di kalangan organisasi kepemudaan. Faktor ini yang membuat organisasi kepemudaan tidak mampu mencapai tujuan organisasi sebenarnya.

    "Juga belum mampu menjawab kebutuhan setiap pengurus dan anggota organisasi. Kedua, saat ini bangsa Indonesia dihadapkan kepada tantangan yang lebih besar," jelas MRP.

    0 Response to "Kejumudan Politik Poknas Organisasi Kepemudaan Harus Punya Visi"

    Post a Comment