Sejumlah Daerah di Jawa Timur Alami Kemarau Ekstrem
Jawa Timur, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa beberapa wilayah di Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan ekstrem pada puncak musim kemarau Agustus-September 2021.
Kendati demikian, musim hujan juga diprediksi akan datang lebih awal.
Kepala Stasiun Klimatologi Malang, Anung Suprayitno mengatakan kabupaten/kota yang mengalami kekeringan ekstrem antara lain Nganjuk, Kediri, Madiun, Surabaya, Probolinggo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.
"Beberapa justru mendapat peringatan dini kekeringan meteorologis kategori awas. Di wilayah Surabaya, Bondowoso Situbondo, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep," kata Anung, Kamis (2/9).
Namun, Anung mengatakan bahwa dalam beberapa dasarian sejumlah wilayah masih dijumpai hujan, dalam musim kemarau yang sudah berlangsung sejak April lalu.
Kondisi ini, mengakibatkan suhu laut hangat yang berdampak munculnya Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial yang berpotensi pada penambahan uap air pada musim kemarau 2021.
Lebih lanjut, ia mengatakan, musim hujan diperkirakan akan terjadi di 46,7 persen wilayah Jatim pada Oktober, sedangkan 48,3 persen di wilayah Jatim memasuki musim hujan pada November.
Dia juga mengatakan 55 persen wilayah Jatim diprediksi akan mengalami musim hujan lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, 33.3 persennya sama.
"Dibanding tahun-tahun sebelumnya curah hujan di musim hujan 2021-2022 kami prakiraan normal hingga atas normal," ucapnya.
Anung menyebut bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari. Semua pihak pun diminta mewaspadainya karena berpotensi menimbulkan banjir bandang, longsor, sedimentasi waduk.
"BMKG merekomendasikan agar pemerintah daerah maupun stakeholder untuk bisa meningkatkan kerjasama antar daerah agar bisa mengurangi resiko bencana iklim batas kabupaten dan provinsi," ujarnya.
(agn/agn)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Sejumlah Daerah di Jawa Timur Alami Kemarau Ekstrem"
Post a Comment