Neraca Dagang Sulsel Surplus US12843 Juta Tertinggi Sejak 2018
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat surplus neraca perdagangan hingga US$128,43 juta pada September 2021, tertinggi sejak 3 tahun terakhir. Capaian itu sejalan dengan mulai pulihnya perekonomian usai pandemi.
Kepala BPS Sulsel Suntono mengungkapkan kinerja neraca perdagangan tersebut dipengaruhi performa ekspor Sulsel yang terus meningkat.
BPS mencatat nilai ekspor Sulsel menembus US$152,09 juta pada September 2021. Kinerja tersebut naik 31,33 persen, jika dibandingkan dengan ekspor Agustus 2021 yang bernilai US$115,81 juta.
Sedangkan, nilai impor Sulsel pada September lalu sebesar US$23,66 juta, menurun 49,98 persen dibandingkan dengan impor Agustus 2021, US$47,31 juta.
"Yang paling menonjol itu ekspor impor, neraca perdagangan September 2021, ini surplus paling tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata Kepala BPS Sulsel, Kamis (4/11).
Sepanjang tahun, surplus neraca dagang Sulsel mencapai US$518,67 juta. Angka tersebut melampaui capaian sepanjang tahun lalu hanya US$399,19 juta.
"Ini masih menyisakan 3 bulan ke depan. Harapan kita ekspor semakin membaik sehingga akan memengaruhi akumulasi akhir tahun," ujarnya.
Ekspor Sulsel hingga September masih didominasi lima komoditas. Tertinggi, yakni nikel sebanyak 69,16 persen, menyusul biji-bijian berminyak 9,77 persen, besi dan baja 7,76 persen, garam, belerang, dan kapur 4,16 persen serta ikan dan udang sebesar 2,6 persen.
"Sebagian besar ekspor September 2021 ditujukan ke negara Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Filipina dan Australia," bebernya.
Tak hanya itu, kata dia, pihaknya juga mencatat inflasi Sulsel yang semakin terkendali yakni, sebesar 0,04 persen. Inflasi ini berasal dari 2 daerah yaitu Bulukumba dan Makassar. Sedangkan deflasi terjadi di 3 daerah lainnya yaitu Watampone, Parepare, dan Palopo.
"Inflasi menunjukkan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,49 pada September 2021 menjadi 106,53 pada Oktober 2021," ungkapnya.
Peningkatan juga ditunjukkan pada Nilai Tukar Petani (NTP) Sulsel pada Oktober 2021 sebesar 99.78, naik 0.88 persen dibanding NTP September 2021 sebesar 98.90. Peningkatan NTP, kata Suntono dikarenakan indeks harga yang diterima petani (lt) naik, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) menurun.
"Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0.73 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0.15 persen," pungkasnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pemerintah akan terus mendorong dan memudahkan dalam pelayanan ekspor di Sulsel.
"Alhamdulillah, ekspor terus meningkat pada September 2021, ekspor menembus angka US$152,09 juta. Kami terus mendorong bagaimana ada layanan ekspor lebih memudahkan. Karena ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat, serta upaya pemulihan ekonomi kita di Sulsel," kata Andi Sudirman.
[Gambas:Video CNN]
(mir/sfr)
0 Response to "Neraca Dagang Sulsel Surplus US12843 Juta Tertinggi Sejak 2018"
Post a Comment